TIPS CARI TIKET PESAWAT MURAH KE LUAR NEGERI

Sebagai backpacker,  harga pesawat sering menjadi komponen yang penting dalam suatu trip keluar negeri agar bisa sering jalan-jalan keluar negeri hemat. 

Backpacker ke London tahun 2019

Bersyukur di tahun 2019 sebelum pandemi kemarin, kita sempat dapat tiket murah beberapa kali dalam event promo tiket.com ditahun 2018 dan 2019.

 Tiket murah pertama untuk perjalanan berempat ke Jepang, kita dapat tiket promo Japan Airlines PP Jakarta-Tokyo masing-masing seharga Rp 3.9 Juta, selanjutnya kita bertiga dapat tiket Etihad Airways sebesar masing-masing Rp. 5.1 juta dan 7juta untuk perjalanan Jakarta Amsterdam PP. Terakhr kita dapat tiket Cathay Pacific Surabaya-London  PP seharga masing-masing Rp.9.5jt. Tiket ke London ini memang tidak terlalu murah sebenarnya, cuma karena tahun itu memang niat banget pengen ke London dan Scotland, jadilah kita ambil tiket tadi.

Sebenarnya traveloka juga sering ada promo, cuma kita lebih sering dapat promo pakai Tiket.com :)

Selain dari aplikasi traveling lokal, kalau pas lagi nggak ada promo, kita juga sering screening tiket murah pake skyscanner.

JALAN-JALAN KE BANGKOK

Dulu aku sering komentarin temen yang jalan-jalan ke Bangkok, kupikir apa sih yang dicari karena Bangkok kan sama-sama negara berkembang (dan mungkin tidak lebih bagus) dari Indonesia. Tapi setelah kunjungan pertama kesana, banyak pandanganku yang berubah dan menjadi tertarik untuk mendalami dan mengunjungi kembali Bangkok. (sayang sampai hari ini Bangkok masih darurat Militer).

Karena perjalanan ke Bangkok September 2013 dalam rangka tugas perusahaan, jadi untuk tiketnya menggunakan Garuda Indonesia via Jakarta pada tanggal 15 September 2013, sedangkan keluarga menyusul dari Surabaya tanggal 18 September 2013 (setelah tugas kantor selesai) dengan menggunakan Tiger Airways. Tiket Tiger Airways Surabaya-Bangkok PP ber3 waktu itu dapat harga promo Rp 2.269.800.00 (sudah termasuk bagasi untuk 1 orang berangkat dan pulang) atau Rp 757.000,-/per orang PP.

Secara umum kondisi Thailand memang tidak jauh berbeda dari Indonesia, tapi Bangkok telah selangkah lebih maju dibanding Jakarta dari segi transportasi umumnya. Bangkok telah memiliki BTS  Sky Train dan MRT. Meski masih ada macet di titik-titik tertentu, tapi keberadaan 2 sarana transportasi ini cukup membantu baik untuk masyarakat lokal maupun wisatawan.

Perjalanan dari Jakarta ke Bangkok adalah sekitar 3 jam 30 menit, jadi berangkat dari Jakarta jam 16.40 dan sampai disana jam 20.10 dan tidak ada perbedaan waktu dengan waktu Indonesia bagian barat. mengingat ini pengalaman pertama dan sudah larut malam jadi kuputuskan naik taksi ke kota. Untuk cari taksi resmi bandara, dari arrival hall  Bandara Suvarnabhumi di level 2 , turun saja ke level 1 disitu kita akan menemukan taksi dengan menggunakan meter. Bandara di Bangkok ada 2 yaitu Suvarnabhumi dan Dong Muang. Untuk penerbangan internasional rata-rata dilayani di Suvarnabhumi kecuali Airasia meggunanakan Don Muang Airport.

Bandara Suvarnabhumi Bangkok

Bandara Suvarnabhumi Bangkok

Dari Bandara Suvarnabhumi ke Hotel Sheraton Sukhumvit waktu itu biaya taksinya sekitar 500 bath (include surcharge dan tips sopir). Sebagian besar sopir taksi  bandara cukup paham komunikasi bahasa inggris jadi tidak perlu terlalu khawatir tapi sopir taksi yang dikota kemampuan bahasa inggrisnya minim, jadi siap-siap saja bahasa isyarat dan mungkin gambar lokasi yang kita tuju atau tulisan Thailandnya.

Untuk hari pertama sampai ketiga aku stay di Hotel Sheraton Shukumvit karena lokasinya dekat sama tempat acaranya, cukup jalan kaki. Sukhumvit adalah salah satu distrik perbelanjaan, perkantoran dan perhotelan di Bangkok.

Untuk hotel bintang 4 dan 5 di Bangkok menurutku harganya lebih mahal dan fasilitasnya tidak sebagus di Indonesia. Sebagai perbandingan hotel Sheraton di Indonesia hanya berkisar 1.500.000,-/malam all in, sedangkan di Sheraton harganya minimal diatas 2 juta rupiah dan belum termasuk breakfast. Kondisi hotelnya juga masih bagus hotel Sheraton di Indonesia.

WISATA KULINER SEMARANG

Lawang Sewu Semarang

Semarang tidak hanya melulu lumpia semarang atau tahu bakso ungaran yang melegenda, tapi ada juga makanan-makanan lain yang harus dicoba.

Aku pernah tinggal di Semarang selama 7 bulan tahun 2013 lalu, yang pasti akan selalu diingat adalah kulinernya. Kuliner di Semarang menurutku cukup variatif jadi nggak bakal bosen karena pilihannya banyak, jadi sangat cocok untuk para pecinta kuliner.

tahu gimbal

Jika singgah ke Semarang, jangan lupa untuk nyobain tahu gimbal. Makanan ini banyak ditemukan di Semarang, tapi menurutku yang paling enak adalah yang didepan kantor Pertamina di Jalan Pemuda Semarang, gimbalnya renyah, bumbunya pas, porsinya nendang dan pasti murah-meriah. Penjualnya buka dari pagi sampai sore.

Bakmi Jowo Semarang

Makanan kedua yang harus masuk dalam daftar wisata kuliner Semarang adalah bakmi jowo (hmmm....langsung kebayang enaknya kalau malam-malam hujan gini makan bakmi godog campur bihun pedes..). Ada beberapa warung yang enak dan yang jadi sering jadi langganan pejabat meski tempatnya biasa saja adalah Bakmi Jowo Pak Gareng di Jalan Wotgandul Dalam 177 Semarang (bisa masuk dari jalan Gajah Mada Semarang), atau kadang hari-hari biasa cukup beli di deket kost di Jl S.parman atau Pak Dulmani di depan Mall Paragon Semarang.

soto ayam semarang

Makanan ketiga yang patut dicoba adalah soto ayam Semarang...sotonya mirip soto kudus gitu, dihidangkan dalam mangkok kecil-kecil dengan pilihan tambahan telur puyuh, sate atau goreng-gorengan. Rasanya seger dan tidak terlalu berminyak. Padahal sebenarnya aku nggak terlalu suka soto, tapi ntah mengapa di Semarang ini sotonya enak dan rasanya pas semua. Dari semua soto semarang yang enak,yang paling cocok adalah Soto Pak ayam Pak Darno di jalan Thamrin Semarang.

Tahu Pong Jalan Gadjah Mada Semarang

Makanan melegenda lainnya dari Semarang adalah Tahu Pong. Meski tidak mengenyangkan tapi makanan ini cukup bisa untuk mengganjal perut. Taho Pong yang lumayan terkenal di Semarang berada di jl Gajah Mada Semarang (dekat hotel Gumaya)

Tempat makan lain yang wajib masuk daftar wisata kuliner di Semarang adalah gado-gado dan es puter deket PLN (seberang mall Paragon Semarang) buka pagi sampai sore, ayam goreng dan sop buntut Pak Supar (yang ini sambelnya enak banget) dan nasi goreng babat dekat stadion.

Ayam Goreng "Pak Supar"

es puter dekat PLN Semarang

HOTEL SHERATON LAMPUNG

Pada saat kunjungan pertama ke Lampung, kami menginap di Hotel Sheraton Bandar Lampung. Sebagai salah satu brand hotel yang cukup terkenal, hotel ini sering menjadi pilihan pertama para pendatang di Lampung selain hotel Novotel yang lebih baru berdirinya.

Lokasi yang strategis di pusat kota dan fasilitas bintang 5 dengan harga yang cukup terjangkau menjadi alasan untuk memilih hotel ini. Bangunannya lebih menyerupai resort berlantai 2 dengan lanscape mendatar yang luas. Berbeda dengan novotel Lampung yang memiliki struktur bangunan bertingkat.

Saat siang dan malam hari memang sepertinya sepi namun saat sarapan pagi ternyata restorannya cukup penuh. Mungkin karena banyak tamu yang beraktivitas diluar.

Ada fasilitas kolam renang anak-anak dan dewasa disini jadi mungkin jika berpergian dengan keluarga akan menyenangkan bagi anak-anak jika menginap disini.

Hotel Emersia Bandar Lampung

Dalam kunjungan kedua ke Bandar Lampung di akhir bulan Januari 2013, pilihan hotel untuk menginap jatuh ke Hotel Emersia yang berbintang 4. Alasan utama adalah karena lokasinya strategis diatas bukit sehingga viewnya sangat cantik untuk menyaksikan kota Bandar Lampung dan deretan laut dan gunung yang mengelilingi kota Bandar Lampung.

Hotel Emersia baru tahap penyelesaian renovasi waktu itu jadi bau cat dan furniturenya masih terasa dan interior kamar belum begitu lengkap. Tapi sudah cukup bagus dengan design modern minimalis sesuai untuk standar bintang 4.

Makanan breakfastnya juga cukup lumayan banyak pilihannya dan cukup enak. Wanna go here? It's recommended if you want to enjoy the beauty of Lampung.

didepan hotel Emersia Lampung

kelihatan laut dan pegunungan yang mengelilingi Lampung dari depan hotel Emersia

breakfast di Restorant hotel Emersia

kita bisa menikmati indahnya Lampung dari depan hotel Emersia

Jembatan Ampera Palembang

Jembatan Ampera merupakan salah satu jembatan yang sangat penting di Palembang karena menghubungkan antara Palembang Ulu (Hulu) dan Ilir (Hilir). Setiap pagi warga rangat ramai melintasi jembatan ini jadi biasanya pagi waktu anak-anak berangkat sekolah dan berangkat kerja dan sore hari setelah pulang kantor terjadi kemacetan disini.

Kalau malam suasanya lebih bagus, karena ada lampu-lampunya yang membuat jembatan ini lebih indah. Dari salah satu sisi pinggir sungai Musi dekat Jembatan Ampera ada namanya Restaurant Riverside, kita bisa nongkrong-nongkrong santai disini kalau ingin menikmati keindahan dan lalu lalang di Jembatan Ampera maupun lalu lalang kapal-kapal yang melalui sungai Musi.

Suasana malam di pinggir  sungai Musi

Jembatan Ampera dari arah Plaju ke kota

Traveling ke Belitung

Ini adalah edisi kedua traveling ke Belitung, setelah sebelumnya jalan-jalan ke Belitung namun tidak menjelajah sampai ke Manggar dan keliling pulau-pulau di Belitung. Traveling ke Belitung yang kedua ini sangat berkesan dibanding perjalanan sebelumnya dan tidak akan pernah dilupakan, karena selain terpesona akan keindahan Pulau Belitung, juga karena acara kali ini adalah acara perpisahan dengan teman-teman  di Palembang.

Ini adalah beberapa foto Traveling ke Belitung yang  cerita lengkapnya insyaAlloh segera di update:

Pantai tanjung tinggi Belitung

Piece of Heaven (dari atas mercusuar di Pulau Lengkuas Belitung)

SD Laskar Pelangi, Manggar Belitung

bintang laut di kepulauan belitung

Travelling ke Lampung

Setelah menulis singkat soal perjalanan ke Lampung, akhirnya ada kesempatan untuk menulis cerita lengkapnya disini.

Kunjungan pertama ke Lampung adalah pada awal Desember 2012, dalam rangka tugas perusahaan selama 3 hari. Dengan menaiki Garuda Indonesia dari Palembang transit Jakarta, perjalanan ke Lampung cukup lancar hari itu. Pilihan penerbangan ke Lampung memang cukup banyak jika dibandingkan Provinsi lain di Sumsel seperti Bengkulu dan Jambi, sehingga tidak sulit untuk mengunjungi Provinsi di ujung paling selatan di Sumatera ini.

Dari Bandara Lampung yaitu  Bandar Udara Raden Inten yang berada di Lampung Selatan menuju ibukota provinsi di Bandar Lampung dibutuhkan waktu sekitar 1 jam dengan jarak tempuh 29 km. Ada taksi resmi bandara dengan kondisi baru dan pelayanan yang cukup baik disini jadi tidak usah khawatir jika butuh transportasi ke kota dengan biaya sekitar 100ribu rupiah. Sudah ada Trans Lampung juga namun untuk transportasi dalam kota cukup sulit apabila sudah malam. Pilihan hotelnya juga agak banyak dari yang biasa sampai berbintang seperti Sheraton dan Novotel.

Makanan di Lampung lumayan cukup variatif dengan sajian perpaduan masakan Jawa dan Sumatera.

Kuliner Lampung mirip dengan kuliner asal Palembang, sebagian besar kuliner Lampung berupa menu ikan atau makanan laut. Yang mirip dengan Palembang adalah "Pindang". Pindang adalah ikan yang dimasak dengan cara tertentu dengan tambahan rasa asam dan sedikit rasa manis hampir mirip dengan tom yam Thailand. Namun untuk Pindang Udang disini lebih istimewa daripada di Palembang karena lebih besar-besar.

Bangunan-bangunan di Lampung ternyata agak  berbeda dibandingkan kota-kota lain di Sumatera yang pernah aku kunjungi. Bangunan dan suasanaya lebih mirip dengan suasana kota-kota di Jawa, lebih ramai, lebih teratur, jalan-jalan lebih halus dan rapi serta jarang ada ruko-ruko khas Sumatera. Di Bandara maupun ditempat publik banyak juga yang berbahasa Jawa, mungkin karena memang di Lampung banyak transmigran asal Jawa.

Kesan pertama tentang Bandar Lampung menurutku kotanya cukup bersih, ramai karena merupakan jalur trans sumatera dan terdapat pelabuhan yang agak besar, kotanya berkontur (ada beberapa bagian yang berbukit-bukit) sehingga menjadikan kota ini cukup indah ditambah beberapa pilihan pantainya.

Kebetulan waktu itu pas sore hari kita mengunjungi salah satu pantai di dekat Pelabuhan Panjang, sebenarnya pantainya bagus dan agak berbeda dengan pantai umumnya soalnya ditengah lautan ada terlihat pulau-pulau kecil dan karang yang agak besar, cuma sayang agak kotor dan tidak dikelola dengan maksimal. Rasanya syahdu menyaksikan matahari tenggelam di sore itu :) . Sore itu memang sudah sepi, tapi pantai ini katanya ramai kalau pas minggu atau hari libur.

Suasana salah satu pantai di Lampung di sore hari

Untuk mencari oleh-oleh Lampung ada tempat namanya Toko Manisan YenYen, di Teluk Betung deket Klenteng. Didekatnya juga ada toko oleh-oleh Suseno yang terkenal juga. Mereka jual segala macam oleh-oleh khas lampung seperti keripik pisang, kerupuk kemplang, manisan buah, kopi, lempok, otak-otak, sambal dan banyak pilihan lain yang rasanya menurutku enak semua. Yang paling rekomended adalah  kripik pisang coklat Aneka yg diproduksi Yenyen, sambal lampung yang pedes banget dan manisan buahnya. Soal harga juga standart jadi bisa borong sepuasnya :)

Dideket toko-toko oleh-oleh ini kadang ada yang jualan durian, dan bagi penggemar durian jangan lupa menyempatkan diri nyobain durian lampung yang terkenal enak (dan memang enak, tidak ada yang gagal rasanya dari sekitar 8 durian yang dibeli), apalagi kalau beruntung bisa dapat durian tembaga yang enak banget. Kalau disini nggak ada, durian juga bisa dicari ke arah Pelabuhan Panjang.


Alternatif oleh-oleh lainnya adalah Bakso Sony Lampung, yeach....bakso ini cukup terkenal disini (dan bahkan sampai Palembang) jadi sering dijadikan oleh-oleh sama teman-teman yang berkunjung ke Lampung. 1 bungkus bakso aja (sama bumbu) sekitar Rp.80.000,- Sudah cukup untuk makan teman-teman sekantor.

Next Post: Berkunjung ke Lampung (Edisi 2)

Wisata Batu Caves Malaysia

Dalam kunjungan terakhir ke Kuala Lumpur di bulan Februari 2013 kemarin, aku (tepatnya kami  karena jalan dengan teman-teman kantor memanfaatkan tiket promo Airasia Rp 350 ribu pp Palembang-Kuala Lumpur) menyempatkan diri ke Batu Caves, salah satu destinasi wisata di Kuala Lumpur Malaysia.

Batu Caves adalah  adalah bukit kapur yang memiliki serangkaian gua dan kuil  yang berada d daerah  Gombak, 13 kilometer (8 mil) utara dari Kuala Lumpur, Malaysia. Jadi memang tidak begitu jauh dari Kuala Lumpur (dulu sempet mikir lokasi nya jauh seperti wisata-wisata sejenis di Indonesia jadi sempat tidak memasukkan Batu Caves dalam list kunjungan ke Kuala Lumpur). Menurutku tempat ini cukup indah dan recommended untuk dikunjungi. Deretan bukit kapur dan gua-gua, patung hindu raksasa dan burung-burung merpati membuat suasana disini menyenangkan dan pasti sangat menarik untuk mengabadikannya dalam  foto-foto.

Dari beberapa sumber, bukit kapur disini sudah terbentuk dari 400 tahun lalu sedangkan untuk pembangunan Batu Caves menjadi tempat ibadah oleh K. Thamboosamy Pillai, seorang pedagang India tahun 1860. 

Gua ini adalah salah satu kuil Hindu diluar India yang paling populer yang didedikasikan untuk Dewa Murugan yang menjadi titik fokus Hindu festival Thaipusam di Malaysia. Gua nya terdiri dari tiga gua utama dan beberapa yang lebih kecil. Yang terbesar, disebut sebagai Gua Cathedral atau Gua Kuil, memiliki tinggi 100 m dan langit-langit berukir fitur kuil Hindu. Untuk mencapainya, pengunjung harus mendaki 272 anak tangga, jadi harus persiapkan energi yang cukup untuk menaiki tagganya dan lebih enak kesini kalau pagi atau sore karena panas matahari tidak terlalu menyengat. Biaya masuknya gratis dan diuka dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam.

Cara termudah untuk mencapai Batu Caves adalah dengan komuter dari KL Sentral mengambil jalur merah / Sentul-Port Klang Line menuju stasiun Batu Caves. Biayanya 2 RM untuk satu perjalanan jalan. Kita dapat juga naik taksi dengan biaya 20-25 RM dari KL Sentral. Jika menggunakan bus bisa dengan Bus 11/11d dari Bangkok Bank (Dekat Terminal Bis  Puduraya) atau Bus U6 dari Titiwangsa. 

harus naik 272 anak tangga untuk menuju gua-guanya

Berkunjung ke Lampung

Kunjungan ke Lampung  adalah dalam rangka perjalanan dinas karena wilayah kerjaku di Sumbagsel meliputi 5 provinsi salah satunya adalah Lampung. Meski capek namun  ketika setiap perjalanan dinikmati insyaAlloh semua tugas itu akan menjadi ringan.

Sebelum menulis cerita lengkap untuk perjalanan ke Lampung selama 2 kali selama aku berdinas di Sumatera, aku buat kesimpulan dulu kalau  aku suka Lampung and want to here again someday.

Ini gambar  preview sebelum tulisan lengkapnya, mudah-mudahan ada waktu sela untuk mengupdate posting perjalanan ke Lampung.

salah satu pantai di Lampung

Hotel Sheraton Bandar Lampung

Promo Tiket Murah Garuda Indonesia

Early bird sale Garuda

Garuda Indonesia membuka kembali promo early bird sale Garuda, silahkan dicek promo penerbangan Garuda Indonesia untuk jadwal penerbangan 14 Maret sampai 31 Oktober 2013.

Program Early bird Sale garuda Indonesia ini hampir untuk semua rute garuda.

untuk yang mau jalan-jalan atau liburan di 2013, bisa segera hunting tiket langsung di Web garuda Indonesia ya sebelum kehabisan.

update:
- Mandiri (debit/kredit) memberikan diskon 13% untuk penerbangan dan rute tertentu, jangan lupa ditanyakan di counter Garuda terdekat apakah ada diskon untuk tiket yang akan dibeli (Untuk BNI juga ada tapi agak lupa berapa % diskonnya)

GARUDA WISNHU KENCANA BALI

Patung Wisnhu yang belum jadi

Like this place, terutama untuk foto-foto :)

Untuk mencapai Garuda Wisnu Kencana dari Kuta diperlukan waktu 20 menitan dengan biaya taksi sekitar Rp.30.000,-.Biaya masuk sekitar Rp 25.000,-an.

Senang banget melihat keangkuhan bukit kapur yang dibelah di Garuda Wisnu Kencana ini dan menjadi venue yang luar biasa. Dari atas bukit juga kita bisa melihat Bali dan pantai-pantainya disertai angin yang sepoi-sepoi menerpa wajah. Tapi jangan siang hari ya kalau kesini, usahakan pagi atau sore karena panasnya juara...siapkan juga kacamata, topi dan sunblock biar kulit kita tidak terbakar.

bagus banget baackgroundnya untuk foto-foto

PANTAI DREAMLAND BALI

Pantai Dreamland, pantainya ternyata nggak luas

panas banget

Pantai dreamland berada di daerah Pecatu Bali, dekat dengan  Uluwatu.

To be continued...

Hotel Conrad Nusa Dua Bali





 

infinity chapel Conrad Hotel



Alhamdulilah akhir minggu ini dapat kesempatan lagi mengunjungi Bali dan menginap di Hotel Conrad Bali, hotel bintang 5 yang terletak di Nusa Dua. Sangat senang meskipun tidak enaknya karena memang untuk kerja disini dan sendirian tanpa membawa keluarga.

It's my second time to Bali and also for working again. Meski dekat dari Surabaya, tapi memang belum ada kesempatan  untuk benar-benar berlibur ke bali. Pengalaman pertama kali ke Bali 2 tahun lalu, melihat kemacetan jalanan dan keruwetan bandara membuat malas liburan kesini.



romantic gazebo diwaktu malam

Apa yang membuat hotel Conrad istimewa? Dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dari bandara, hotel ini memiliki pemandangan pantai yang indah yang teritegrasi dengan hotelnya. Tepat dibelakang hotel terdapat kolam renang dengan gazebo nyaman untuk bersantai sambil berjemur dan memandang pantai, laut indah, taman dan rumput hijau.

Begitu memasuki lobby hotel Conrad yang berlantai marmer yang mewah, akan langsung terlihat hamparan pantai Samudra Hindia yang bisa kita nikmati dari Lounge lobby hotel. Some people say there is Inner peace in a balanced and elegant environment at Conrad Hotel.

Selain kita bisa menikmati keindahan pantai dari balkon kamar hotel, dari lobby atau bahkan dengan berjalan menyusuri pantai di belakang Hotel Conrad, terdapat beberapa fasilitas hotel seperti pusat kebugaran, spa (pijat, facial, pijat refleksi, steambaths dan scrub), pertunjukan tari bali pada malam hari, ballroom, bars dan restoran,  perpusatakaan dan juga Infinity Chapel yang biasa digunakan untuk acara pernikahan  menjadi daya tarik lain dari hotel ini.

Hotel Conrad sebagai anak perusahaan Hilton memiliki lahan yang sangat luas dengan 298 kamar dan 15 suite, jadi lumayan membuat capek juga kalau mau jalan dari kamar ke Lobby hotel. Karena lokasinya di Nusa Dua, jadi kalau mau belanja juga harus ke Kuta dengan taksi atau mobil sewaan. Kamarnya memang luas, namun sebenarnya design kamarnya biasa saja lebih bagus kamar hotel Pacific Regency Kuala Lumpur yang pernah ditulis disini juga. Namun memang view pantai dan fasilitasnya yang menjadikan tarif hotel ini cukup mahal dan tetap menjadi pilihan banyak wisatawan asing untuk menginap di hotel ini.

Makanannya menurutku lidah ku yang Indonesia banget yang terbiasa makan yang berempah juga agak kurang cocok, rather flat...yang mungkin cocok untuk wisatawan asing saja, sayurannya juga kurang sepertinya, jadi cukup breakfast dengan omlet dan beberapa salad saja.

lobby hotel Conrad



salah satu bagian dalam hotel Conrad

pemandangan dari balkon kamar 3113

kamarnya lumayan luas

tangga turun menuju Ballrom di lantai 1

salah satu pertunjukan tari Bali di area Restoran hotel Conrad